Usai Pandemi, UNAIR Kembali Gelar Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Baru dengan Jajaran Pimpinan

    Usai Pandemi, UNAIR Kembali Gelar Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa Baru dengan Jajaran Pimpinan
    Direktur Pendidikan Prof Dr Sukardiman MS Apt saat memberikan paparan. (Foto: Agus Irwanto)

    SURABAYA– Universitas Airlangga kembali menggelar kegiatan silaturahmi dengan orang tua mahasiswa baru. Melalui Pusat Pengelola Dana Sosial (PUSPAS) UNAIR, kegiatan yang sempat berhenti karena pandemi itu, kembali dilakukan dalam beberapa sesi pertemuan.

    Untuk sesi pertama, Jumat (19/8/2022), kegiatan mengundang orang tua dari Fakultas Vokasi dan Kedokteran Hewan. Bertempat di Aula Garuda Mukti Kampus MERR (C) UNAIR, kegiatan dikemas dengan bentuk paparan dari pimpinan dan diskusi dengan orang tua mahasiswa.

    Hadir dalam kesempatan itu, Ketua PUSPAS UNAIR Dr Wisudanto SE MM CFP ASPM bersama jajaran, Direktur Pendidikan Prof Dr Sukardiman MS Apt, Direktur Keuangan Dr Ardianto SE MSi Ak CMA CA, dan jajaran pimpinan dari FV dan FKH. Dihadapan ratusan orang tua maba yang hadir, Dr Wisudanto mengenalkan berbagai kegiatan dan capaian-capaian yang telah dilakukan oleh PUSPAS.

    “Sebagai lembaga pengelola dana sosial, hadirnya PUSPAS merupakan amanah dari rektor agar tidak ada mahasiswa yang terkendala biaya selama studi, ” tuturnya.

    Mengenai capaian, Dr Wisudanto menjelaskan bahwa penyaluran dana PUSPAS telah menyasar lebih dari 7 ribu mahasiswa dengan dana lebih dari 3, 5 milyar. Bahkan, saat pandemi Covid-19 ada lebih dari 15 milyar dana dikelola dan disalurkan kepada yang berkah oleh PUSPAS.

    “Dana inilah (yang dikelola red) yang berasal dari banyak sumber, seperti dana abadi, dana sosial, zakat, dan peduli bencana, ” ujarnya.

    Sementara itu, Prof Sukardiman dalam kesempatan tersebut memaparkan berbagai hal seputar kegiatan akademik yang ada di UNAIR. Selain itu, Prof Sukardiman juga menekankan bahwa proses belajar di perguruan tinggi yang berbeda dengan sekolah menengah.

    “Untuk itu, diperlukan dorongan yang kuat dari orang tua untuk tetap memberikan perhatian yang lebih kepada putra-putrinya, ” paparnya.

    Guru Besar FF UNAIR itu juga menyinggung adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Adanya MBKM, jelasnya, telah memberikan ruang lebih luas agar mahasiswa bisa belajar banyak hal selama kuliah. Bahkan, mahasiswa bisa melakukan program dan kegiatan di luar program studi yang diambil.

    “Mohon dengan sangat kami minta putra putri bapak ibu didukung dengan penuh agar bisa menjalankan proses belajar ini dengan maksimal, ” tandasnya.  

    Selanjutnya, sebagai bentuk dukungan kampus dalam menjembatani pengawasan orang tua, Prof Sukardiman juga mengenalkan adanya cybercampus bagi orang tua. Menurutnya, adanya cybercampus bagi orang tua juga sangat membantu untuk memantau hasil belajar mahasiswa.

    “Jadi bapak-ibu kalau ingin melihat perkembangan studi putra-putrinya bisa menggunakan layanan cybercampus yang sudah kami sediakan, ” jelasnya.

    Pada akhir, Direktur Keuangan Dr. Ardianto pada kesempatan yang sama mengulas perihal keterkaitan alokasi keuangan kampus kepada mahasiswa. Menurutnya, UNAIR telah berupaya semaksimal mungkin memberikan dukungan terbaik agar semua mahasiswa bisa studi dengan maksimal dan lulus dengan baik.

    “Kami terus berusaha agar 20% lebih mahasiswa menerima beasiswa. Meski ada beberapa yang belum mendapatkan beasiswa dan kerap mengajukan keringanan UKT di setiap semester, kami terus upayakan dan kami juga kerja sama dengan PUSPAS, ” jelasnya. “Prinsip kami, jangan sampai ada mahasiswa yang putus kuliah hanya karena biaya, ” pungkasnya.

    Penulis: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Konten YouTube Jadi Jaminan Utang, Pakar...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polda Jatim Berhasil Ungkap 28 Kasus TPPO, 41 Tersangaka Diamankan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami